JUDUL: kenapa memilih warna yang tepat itu penting dalam dunia desain?
Ketika saya masih di sekolah dasar, saya mengerjakan proyek sains di mana saya menguji bagaimana warna memengaruhi suasana hati seseorang. Hasilnya, dicapai dengan mendudukkan seseorang di ruangan yang diterangi warna, sangat mengejutkan bagi saya, tetapi baru setelah saya mulai mempelajari desain grafis, saya mulai sepenuhnya memahami betapa kuatnya warna.
Dalam desain, ada banyak faktor yang dapat membuat atau merusak tata letak dan warna pasti salah satunya. Sebagai seorang desainer, tugas harian saya adalah membuat karya yang merangsang secara visual dan emosional. Ketika saya menerima tugas, hal pertama yang saya pikirkan adalah pesan yang ingin saya sampaikan. Kemudian saya berpikir tentang apa yang akan membantu saya menyampaikan pesan itu. Dan warna selalu menjadi salah satu elemen pertama yang saya pertimbangkan.
Lampu Merah, Lampu Hijau
Warna adalah bentuk komunikasi yang vital. Penggunaannya dapat ditemukan di mana-mana di sekitar kita. Cukup berdiri di lampu lalu lintas dan Anda akan melihat warna bekerja keras. Merah dan hijau mungkin hanya dua warna sederhana tetapi peran mereka tidak bisa lebih vital. Demikian pula tanda-tanda hijau menunjukkan petunjuk jalan raya informasi seperti di mana jalan-jalan dan jalan, tanda-tanda biru menunjukkan istirahat dan area layanan dan tanda-tanda coklat menunjukkan akses publik ke taman dan tempat menarik lainnya hanya untuk beberapa nama.
"Satu Hamburger" atau "Pemasaran yang Efektif, Tolong"
Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa kebanyakan orang menganggap hamburger dan kentang goreng dari rantai makanan cepat saji menggoda atau, lebih buruk lagi, benar-benar tak tertahankan? Percaya atau tidak, warna merah dan jingga yang sering digunakan dalam dekorasi restoran dapat memicu rasa lapar dengan meningkatkan metabolisme tubuh. Ini juga membantu mereka membangkitkan warna saus tomat dan mustard. Jadi, lain kali Anda merasa lapar, perhatikan lebih dekat banyak warna di sekitar Anda—mungkin mereka berperan.
Pengakuan Merek
Bayangkan ada dua orang yang menjual permen kapas di sebuah karnaval. Satu orang mengenakan kemeja merah muda sementara orang lain mengenakan kemeja cokelat. Akhirnya Anda akan melihat bagaimana warna lemari pakaian mereka mempengaruhi hasil penjualan mereka. Prinsip yang sama berlaku untuk identitas merek bagi perusahaan karena warna menciptakan asosiasi emosional antara orang dan produk. Misalnya, warna hijau sering digunakan untuk mengemas produk organik dan sehat karena memicu asosiasi pohon dan alam. Biru sering digunakan di rumah sakit karena memberikan ketenangan dan ketenangan. Dan daftarnya terus berlanjut…
Menangkan Kombinasi
Menggunakan warna-warna tertentu secara bersamaan adalah teknik yang efektif dalam membuat pesan muncul. Jika Anda ingin menarik perhatian pada teks pada undangan, misalnya, warna komplementer (nilai yang saling berlawanan pada roda warna) seperti teks ungu pada latar belakang kuning jauh lebih kuat daripada warna analog (nilai yang berdekatan pada roda warna) seperti teks oranye dengan latar belakang kuning.
Tips Bermanfaat:
Gunakan warna analog untuk menciptakan tampilan yang tenang.
Gunakan corak, rona, dan corak murni untuk menciptakan gerakan.
Gunakan warna pelengkap untuk menunjukkan kontras dan tekstur.
Ekspresikan dirimu!
Merasa biru, melihat merah, diliputi oleh suasana hati yang hitam atau melihat dunia melalui kacamata berwarna mawar. . . . frase ini ada karena banyak emosi menemukan ekspresi yang hampir universal dalam warna tertentu. Dalam banyak hal, warna adalah bahasa yang dapat menyuarakan siapa diri Anda dan bagaimana perasaan Anda–dan mengomunikasikan emosi tersebut kepada orang lain dengan cara yang luar biasa efisien. Tentu saja pilihan warna akan berbeda dari orang ke orang, seperti halnya emosi mereka.
Kekuatan warna dalam desain tidak dapat ditaksir terlalu tinggi. Jadi, putar roda warna dan bereksperimenlah dengan warna.
Posting Komentar